FITNAH KUBUR, KENIKMATAN DAN SIKSAAN YANG BAKAL DIALAMI DIDALAMNYA

MANHAJ AQIDAH IMAM ASY-SYAFI’I – rahimahullah-

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Iman kepada perkara yang ghaib termasuk diantara sejumlah kewajiban terbesar bagi seorang muslim. Dan diantara iman kepada perkara yang ghaib itu ialah iman kepada setiap keterangan yang berasal dari Allah dan berasal dari Rasul-Nya r yang berkenaan dengan dua pertanyaan malaikat didalam kubur, serta apa yang akan dialami mayit didalamnya berupa kenikmatan dan siksaan.

Ahlus-Sunnah wal jama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang telah wafat diatara mereka dan menjaga orang-orang yang masih hidup diantara mereka, beriman dan percaya kepada ini semua sebagaimana diunjukkan oleh keterangan-keterangan nash-nash.

Di dalam buku aqidahnya Ath-Thahawi berkata: “Dan kepada siksa kubur -(yakni) kita beriman- memang ada untuk orang yang pantas merasakannya dan juga beriman kepada Malaikat Munkar dan Nakir didalam kuburnya tentang Rabbnya, agamanya, Nabinya dan sesuai dengan berita-berita yang telah disampaikan dari Rasulullah r dan para sahabat y”.

Alam kubur merupakan salah satu taman diantara taman-taman Surga atau salah satu liang diantara liang-liang neraka. (Syarh Aqidah ath-Thahawiyah 396)

Penulis Syarh kitab aqidah ath-Thahawiyah, Ibn Abi al-Izz al-Hanafi berkata: “berita-berita yang berasal dari Rasulullah r tentang adanya siksa kubur dan kenikmatannya bagi orang yang memang berhak mendapatkannya, dan juga tentang pertanyaan dua Malaikat, benar-benar mutawatir sehingga wajib untuk meyakini dan mengimaninya tanpa membicarakan kaifiyahnya -bagaimananya-. Sebab memang tidak ada hak bagi akal untuk mengetahui hakikatnya, karena tidak pernah dikenal pada kehidupan dunia ini.”

Syariat tidak datang dengan membawa sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal, tetapi terkadang datang dengan membawa sesuatu yang membikin bingung akal.

Dalam penegasan tentang adanya siksa kubur dan kenikmatannya, kalangan ahlus-sunnah merujuk kepada keterangan-keterangan tekstual yang bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Yang bersumber dari Al-qur’an ialah firman Allah Ta’ala yang berbunyi:

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang sangat buruk. Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi dan petang hari dan pada hari terjadinya Kiamat. (dikatakan kepada Malaikat):‘Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya kedalam adzab yang sangat keras’” (QS Al-Mu’min (Ghafir): 45-46).

Allah Ta’ala menyampaikan berita kepada mereka, bahwa mereka kelak akan disiksa pada hari kiamat jauh lebih keras daripada siksaan mereka terdahulu yaitu ketika mereka didalam kubur, secara pasti. Alasannya, sebagian mereka telah mati dan tidak merasakan siksaan di dunia, maka ini berarti menunjukkan adanya siksa kubur. Dan firman Allah Ta’ala:

Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu dibinasakan, (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang dzalim ada adzab selain itu. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.” (QS Ath-Thuur: 45-47)

ini mungkin dipahami bahwa yang dimaksud ialah siksaan yang mereka terima melalui pembunuhan (dalam peperangan) dan lain sebagainya, disamping mungkin pula dipahami bahwa yang dimaksud ialah siksaan yang mereka terima dialam barzakh, dan inilah yang nampaknya yang paling nyata. Sebab banyak diantara mereka yang mati namun tidak pernah merasakan siksaan didunia. Selain itu bisa pula dipahami bahwa yang dimaksud lebih umum dari itu, yaitu bahwa siapa yang mati diantara mereka akan disiksa didalam kuburnya, sedang yang masih hidup dari mereka akan disiksa di dunia melalui pembunuhan dan lain sbegainya. Jadi merupakan ancaman akan datangnya siksaan bagi mereka didalam dunia dan dialam barzakh.

Sedangkan rujukan yang berasal dari as-Sunnah yaitu:

Hadits Anas t yang meriwayatkan, bahwa Nabi r bersabda:

Sesungguhnya seorang hamba apabila telah diletakkan didalam kuburnya dan ditinggalkan oleh kawan-kawannya, maka ia dapat mendengar derap sandal-sandal mereka, kemudia ia didatangi oleh dua orang Malaikat, lalu keduanya mendudukkannya dan mengatakan kepadanya: ‘Apa yang dulu engkau katakan tentang orang itu, yakni Muhammad ?’ Adapun orang mukmin akan menjawab: ‘Aku bersaksi bahwa ia hamba Allah dan Rasul-Nya’, Maka ia diberitahu: ‘Lihatlah kepadamu tempatmu di Neraka yang telah ditukar oleh Allah dengan suatu tempat diSurga’ Rasulullah r mejelaskan: ‘Iapun melihat dua tempat itu semuanya’, Adapun orang kafir dan munafik, kedua malaikat itu berkata kepadanya: ‘Apa yang dulu engkau katakan tentang lelaki ini ?’ maka ia akan menjawab: ‘Aku tidak tahu, dahulu aku berkata dengan apa yang dikatakan oleh orang lain.‘ Kedua Malaikat itu berkata: ‘Engkau tidak mengetahui dan tidak pernah membaca.’ Lalu iapun dipukul dengan godam dari besi tepat di antara kedua telinganya, hingga menjerit dengan jeritan yang keras serta dapat didengar oleh seluruh mahluk yang ada diatasnya selain Manusia dan Jin(HR Muslim dan Bukhari)

 

Dan hadits al-Barra’ bin ‘Azib yang cukup populer

Kami menguburkan jenazah dipekuburan Baqi’, tiba-tiba datang kepada Nabi r lalu beliau duduk dan kami pun duduk disekitarnya. Ketika itu seakan-akan dikepala kami ada burung dan pada saat itu sedang digali kubur untuk jenazah, maka Nabi r berucap: ‘Aku berlindung dari siksa kubur,’ sebanyak tiga kali. Nabi r lalu berkata: ‘Lalu dikembalikan ruhnya kedalam jasadnya, maka datanglah kepadanya dua Malaikat dan mendudukkannya.’ Kemudian keduanya -yakni Malaikat- berkata kepadanya:‘siapa Rabb mu ?’ jawabnya: ‘Rabbku adalah Allah‘ Keduanya berkata lagi: ‘Apa agamamu ?’ Jawabnya: ‘Agamaku Islam‘, Keduanya berkata lagi: ‘Apa (kedudukan) lelaki ini yang diutus ditengah-tengah kalian ?’, Jawabnya: ‘Dia adalah Rasulullah’, Keduanya masih bertanya: ‘Apa pengetahuanmu ?’ Jawabnya: ‘Aku tela membaca Kitab Allah, maka akupun mengimaninya dan membenarkannya’ Tiba-tiba terdengar suara penyeru dari langit: ‘Bahwa hamba-Ku benar, maka berilah ia oermadani dari Surga dan bukakanlah pintu untuknya menuju surga.’ Tiba-tiba berhembuslah kepadanya angin Surga dan keharuman aromanya, serta diperluaslah untuknya kuburannya sejauh pandangan matanya. Setelah itu datang pula kepadanya seorang pria berwajah tampan, berpakaian bagus dan beraroma harum, dan berkata: ‘Bergembiralah atas segaal apa yang menyenagkanmu, inilah hari yang dahulu telah dijanjikan kepadamu.’ Ia bertanya: ‘Siapa anda ?, Wajahmu adalah wajah yang mendatangkan kepada kebaikan’. Pria itu menjawab: ‘Aku adalah amal perbuatanmu yang shalih.’ Lalu ia berkata: ‘Ya Rabb dirikanlah kimat supaya aku dapat kembali kepada keluarga dan harta bendaku.’ Adapun orang kafir, lalu dikembalikan ruhnya kepada jasadnya, dan ia pun didatangi dua Malaikat yang langsung mendudukkannya, kemudia keduanya berkata: ‘Siapa Rabbmu ?‘. Jawabnya: ‘Ah…ahh aku tidak tahu‘. Keduanya berkata lagi: ‘Siapa laki-laki yang diangkat (sebagai Rasul) ditengah-tengah kalian ?‘. Jawabnya: ‘Ah…ahh aku tidak tahu‘. Tiba-tiba terdengar suara penyeru dari langit: ‘Bahwa ia telah mendustakan, maka berilah ia perlengkapan dari Neraka dan bukakanlah untuknya sebuah pintu menuju Neraka’. Tiba-tiba menerpalah kepadanya hawa panasnya serta raun-racunnya, dan persempitlah untuknay kuburannya hingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan.(HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ibnu Majah dengan sanad Shahih)

 

Selain itu telah nyata pula ke shahihan berita yang menceritakan bahwa Nabi r telah menyuruh kita untuk berlindung dari adzab kubur, dan ini tentu saja menunjukkan keberadaannya. Semoga Allah I melindungi kita darinya.

Hadits-hadits yang berkenaan dengan siksa kubur serta kenikmatannya bagi orang yang memamng berhak untuk mendapatkannya sangat banyak jumlahnya, bahkan diantara ulama ada yang mencantumkannya didalam sejumlah karya khusus yang membahas masalah-masalah tersebut.

 

Disalin dari Kitab Manhaj Aqidah Imam Asy-Syafi’i Oleh Dr. muhammad AW. Al-‘Aqil

Tinggalkan komentar